Kisah Dr. H. Alimudin Al- Murtala, MM. M.Pd, Pendiri Yayasan Aldiana Nusantara (1) Mantan Office Boy Kini Memiliki Yayasan Pendidikan Besar
SIAPA sangka, Yayasan Aldiana Nusantara (YAN) yang kini sangat tersohor di Tangerang Selatan (Tangsel) karena memiliki sejumlah lembaga pendidikan dari SMP hingga Perguruan Tinggi ternyata milik seorang mantan office boy. Dia adalah Dr. H. Alimudin Al- Murtala, MM. M.Pd, pendiri YAN yang kini menjabat Direktur Perguruan YAN.
Saya mengawali karir sebagai office boy, pesuruh di di sebuah yayasan pendidikan. Dari sanalah Alimudin berproses. Sambil bekerja, dia pun mempelajari seluk-beluk yayasan pendidikan tempatnya bekerja. Pelan tapi pasti, nasib mulai mengubahnya. Dari office boy, dia menjadi guru honor di SMPN Ciledug sejak tahun 1982. Sejak itu, dia pun terjun total di bidang pendidikan. Apalagi setelah tahun 1989 lulusan PGA (Pendidikan Guru Agama) Negeri Serang Tahun 1980 ini diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Kemudian, tahun 1991, dirinya diangkat menjadi Kepala SMP Dwi Putra selama tiga periode alias 15 tahun berturut-turut.
Kegigihannya luar biasa. Sebab, di sela-sela kesibukannya menjadi Kepala SMP Dwi Putra, Lelaki kelahiran
Bugis-Riau, 14 Agustus 1960 ini juga menjadi Kepala Sekolah Panca Sakti selama dua periode lebih. Hal ini justru mematangkan dirinya dalam dunia pendidikan hingga akhirnya tahun 1995, Alimudin mendirikan Yayasan Aldiana Nusantara.
Di awal berdiri, YAN membuka kursus paket A, B dan C serta kursus Bahasa Inggris dan Program Perhotelan Diploma 1 (D1) dan D2. Seiring perkembangan, maka pada tahun 1999, maka YAN resmi didaftarkan di notaris. Pertama kali, Perguruan YAN berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda, tepatnya di samping perguruan Triguna Ciputat. Kemudian dibukalah Akademi Pariwisata Nusantara, SMK Nusantara 1, STT Telematika, SMP Nusantara Plus, SMA Nusantara Plus, SMK Nusantara 2 dan bersama pihak lain juga dibuka STIE Ganesha.
Meski menjadi office boy, namun sudah sejak lama saya memang bercita-cita punya yayasan pendidikan yakni sejak tahun 1975. Alhamdulillah mimpi saya kesampaian, ujar suami dari Dra. Hj. Rosdiana, SE, M.Pd ini. Setelah melalui perjalananan panjang, 20 tahun kemudian cita-citanya terwujud. Pahit-getir dialami selama menjalankan yayasan ini. Namun Alimudin tipikal orang yang tak patah semangat. Tiga prinsip yang dijalankan dalam memajukan yayasan yakni kerja ikhlas, tidak iri rezeki orang lain dan manajemen bersama. Kini, bersama istri tercinta, dia berhasil menahkodai kapal besar YAN.
Dengan keuletan dan kegigihannya, H. Alimudin bersama istri mampu mewujudkan mimpi besarnya. YAN sekarang dihuni ribuan pelajar dari berbagai wilayah di Indonesia mulai SMP hingga perguruan Tinggi. Saya menjalankan YAN selalu berdasarkan kesepakatan bersama, tidak ada istilah mentang-mentang. Apa yang saya lakukan dilapangan semuanya adalah hasil musyawarah,bukan kehendak pribadi semata, tambahnya.
Demi kemajuan YAN, Alimudin memberikan kesempatan kepada semua pendidik yang ada di YAN untuk menjadi penerusnya dalam hal manajemen. Seperti juga pelajaran yang diberikan kepada putra-putrinya. Jika diantara mereka ingin berkarir di YAN, harus dimulai dari bawah dulu, tidak bisa langsung menjadi pimpinan, karena kemajuan YAN berangkat dari profesionalisme.(bikin buku/bersambung)
Sumber: http://bikinbuku.blogdetik.com/
0 comments:
Post a Comment